Ada
saatnya, ada waktunya dan ada masanya dimana penantian ini akan dijawab dengan
keindahan yang telah menunggu kita disuatu saat nanti. Duhai kamu para wanita,
maukah ku beritahu padamu bagaimana mencintai dengan indah? Inginkah ku
bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu?
Dengarkanlah,
saat ku jatuh cinta, tak akan ku berucap, dan tak akan ku berkata. Namun, ku
hanya akan diam, saat ku mencintai takkan pernah ku menyatakan. Tak akan ku
menggoreskan, yang ku lakukan hanyalah diam.
Aku
tahu, cinta adalah fitrah. Sebuah anugrah tak terperih. Karena cinta adalah
kehidupan, karena rasa itu adalah cahaya. Aku tahu hidup tanpa cinta bagaikan
hidup dalam gelap gulita. Namun, saat rasa itu menyapa, maka hadapilah dengan
anggun. Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi dengan begitu banyak warna.
Cinta
terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang membuatmu menderita. Cinta ada
kalanya manis bagaikan gula, juga mampu memberi rasa pahit yang sangat getir,
karena cinta adalah perangkap rasa. Sekali kau salah berlaku, maka kau akan
terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita. Maka duhai kamu para
wanita, agar kau dapat keluar dari belenggu itu. Dan mampu melaluinya dengan
anggun, mencintailah dalam hening, dalam diam. Tak perlu kau lari, tak perlu
kau hindari, namun juga jangan kau sikapi dengan berlebihan, jangan kau umbar
rasamu, jangan kau tumpahkan segala sukamu.
Cobalah
merenung sejenak dan fikirkan dengan tenang. Kita percaya takdir bukan ? kita
tahu dengan sangat jelas. Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu
rapihnya. Jadi, apa yang kau risaukan ? Biarlah Allah yang mengaturnya, dan
yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja.
Coba
deh kamu renungkan. Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan
pernah menjadi milikmu. Kita tak tahu dan tak akan pernah tahu, hingga saatnya
tiba.. Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika semua rasa telah kau
umbar ? karena cinta kita begitu Agung untuk di umbar. Begitu mulia untuk di
tampakkan, begitu sakral untuk di tumpahkan.
Sadarilah,
fitrah wanita adalah pemalu. Kau indah karena sifat malumu, lalu masihkan kau
tampak menawan jika rasa malu itu telah dinafikan ? maka tawan hatimu sendiri
dalam sangkar keimanan, dalam jeruji kesetiaan padanya yang telah Allah
tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh.
Maka
cintailah dalam hening. Agar jika memang bukan dia yang ditakdirkan untukmu,
maka ucaplah Allah dan kau yang tahu segala rasamu. Maka, ku beritahu padamu,
pegang kendali hatimu. Jangan kau lepaskan dan acuhkan semua godaan yang
menghampirimu, karena cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan.
Namun, cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan.
Duhai
kamu para wanita. Yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya. Maka,
peganglah kendali hatimu, lalu arahkan pada-Nya. Dan cintailah dalam diam,
dalam hening, itu jauh lebih indah dan jauh lebih suci. Ada saatnya, ada
waktunya dan ada masanya penantian ini akan dijawab dengan keindahan yang telah
menunggu kita disuatu saat nanti.